SMA Negeri 1 Ngaglik melalui Organisasi Dewan Ambalan Pramuka Kalpawidya menyelenggarakan kegiatan perkemahan tahunan yaitu Pertappa Bakti XXVII tahun 2025. Pertappa Bakti adalah singkatan dari Perkemahan Akhir Tahun Pramuka Penegak Bakti atau Akhir Tahun Bakti Pramuka Penegak. Kegiatan tersebut merupakan Kegiatan pramuka tahunan SMA Negeri 1 Ngaglik.

Pertappa Bakti kali ini menginjak edisi ke-27 dengan mengambil tema ” Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman Budaya untuk Generasi Berkarakter ” dimana melalui perkemahan ini, peserta dapat belajar untuk hidup bersama dalam keberagaman, saling menghormati, dan memperkuat karakter positif yang akan berguna bagi masa depan mereka.

Kegiatan ini diselenggarakan di Bumi Perkemahan Lembah Merapi, Sidorejo, Nganggring, Girikerto, Kec. Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. Kegiatan ini diselenggarakan selama 3 hari pada Hari Kamis, Jum’at, dan Sabtu yang bertepat pada tanggal 29 ,30 ,dan 31 Mei tahun 2025.

Terdapat 209 peserta jenjang kelas 10 dan 50 -/+ sangga kerja dalam Perkemahan kali ini. Turut serta berkolaborasi dengan Organisasi OSIS Kalpawidya, Palang Merah Remaja Kalpawidya, Tonti Kalpawidya, dan Rohis Kalpawidya dalam menyukseskan kegiatan perkemahan ini.

Kegiatan perkemahan ini dibuka oleh Kak Yunan Helmi S, S.Pd., M.Pd selaku Kamabigus pangkalan SMA Negeri 1 Ngaglik dengan nomor Gugus depan 12-109 & 12-110 pada Hari Kamis, 29 Mei 2025 pukul 16.30 WIB saat Upacara Pembukaan Perkemahan Pertappa Bakti XXVII.

Berbagai kegiatan perkemahan yang dijalani oleh peserta dengan penuh antusiasme dan semangat tinggi. Salah satunya yaitu Kegiatan Giat Materi Jumputan melalui busana, dimana kegiatan materi ini melalui 2 sesi. Sesi pertama pada siang hari peserta yang diwakili dua orang persangga membuat Busana Jumputan melalui kaos putih polos lengan panjang.

Didampingi pemateri yaitu Kak Nur-Hidayah selaku Guru Seni Rupa SMA Negeri 1 Ngaglik yang memandu kegiatan materi jumputan ini. Kak Nur-Hidayah memberikan segala informasi mengenai pembuatan, proses, teknik-teknik, hingga pembelajaran mengenai Jumputan.

Teknik jumputan adalah metode pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat atau menjumput bagian-bagian kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Proses ini menghasilkan motif unik dan beragam, tergantung pada cara pengikatan kain. 58 peserta beradu kreativitas dalam 1 buah kaos putih polos lengan penjang yang akan mereka gunakan di kegiatan malam harinya.

Pada Malam Nusantara yang merupakan julukan di Malam Pertama Pertappa Bakti XXVII. Peserta melakukan sesi kedua kegiatan materi jumputan yaitu peragaan busana jumputan. Busana jumputan yang mereka buat pada siang hari yang telah dijemur dan diangin-anginkan diperagakan dalam kegiatan di Malam Nusantara Pertappa Bakti XXVII kali ini.

29 Peserta tampil cantik, tampan, dan ceria dalam catwalk peragaan busana jumputan yang beraneka macam motif dan warnanya. Giat Materi Jumputan bukan hanya sekedar kegiatan edukasi tetapi juga merupakan kegiatan promosi sekaligus pelestarian kebudayaan Indonesia di jenjang pendidikan.