SARASEHAN “TRUBUS” – Melejitkan Kehebatan (Transformatif Utuh Berbuah Unggulkan Sekolah)
Lustrum ke-11 SMAN 1 Ngaglik, 2 Februari 2023

dengan tema:
“Penghebatan SMAN 1 Ngaglik Menuju Keunggulan”

Narasumber I (Keynote Speaker): Drs. Suherman, M.Pd. (Waka Dinas Dikpora DIY)
Ultah Sekolah mengundang sarasehan (Penghebatan Sekolah) ini sudah berarti inovatif!
Ada 4 indikator Sekolah Hebat:
(1) Mutu Guru (juara lomba, membuat siswa nyaman dalam pembelajaran, menjadi idola siswa, banyak inovasi, sudah mulai dengan golongan IV/b, presensi baik & tidak terlambat atau pulang awal;
(2) Mutu Siswa (tidak ada yang menjadi anjal atau pun klithih), banyak yang diterima di PTN & PTS Favorit, dan baik dalam bekerja/berkarier); dan
(3) Mutu Sarpras (memadai dan berkembang, dana BOS tidak tersisa, dsb); serta
(4) Kurikulum (menjadi Sekolah Penggerak? Ada Kerjasama dengan aneka Lembaga?). Akhirnya, anak-anak merasa bangga menjadi siswa SMA ini?
Pesan Sri Sultan HB X: “Yen ora isa, takon! Jangan sampai mengeluh!”
Buatlah road map yang disepakati Buatlah program unggulan tiap tahun. Buatlah survei Calsis Dono, dan rebutlah peluang 20% dari luar Donoharjo!

Narasumber II: Drs. Suryo Eko Hadianto, M.M. (Alumnus SMANDO 1984, Direktur Utama PT Cakrawala Energy & Komisaris MMC; berpengalaman menjadi Direksi dan Komisaris aneka BUMN/S)
Berterima kasih boleh belajar di SMANDO (SMAN 1 Ngaglik) ini.
Melihat Sekolah dengan kaca mata bisnis (business model/business process), sebagai starting points (posisi sekarang).
Mulailah dengan IPO analysis, sebagai analisis lingkungan (profil calsis). Kemudian untuk O (Output) dibuat target (Business Plan), karena itu menjadi pilar utama sekolah. Kemudia kontak dengan Alumni dan “manfaatkan” mereka (termasuk peluang menggapai CSR BUMN.

Transformasi menuju Visi (cf. bagan dalam ppt). Bentuklah Tim Business Plan, yang terdiri atas: Kepala Sekolah, Guru, Komite, dan Alunmi. Selenggarakan pertemuan rutin Pimpinan Sekolah dengan Alumni dan Komite 6 bulan 1X, dan laporkan progress-nya.
Kerjasama (misalnya dengan Bimbel)! “Kalau bisa bisa pakai kaki orang lain, why not”
“Tidak ada yang tidak bisa dilakukan selain makan kepala sendiri”. “Tiada gading yang tak retak, artinya masih ada ruang improvement”.
Kepala Sekolah menentukan kekompakan Tim, sesuai dengan Visi. Pimpinan harus kekeh dengan target.
Untuk pembentukan karakter bisa mencontoh model live in, misalnya: Kelas X di lingkungan dan keluarga petani (untuk menghargai pangan); kelas XI dalam keluarga miskin (untuk membangun bela rasa) dan kelas XII sesuai profesi yang diinginkan (mengikuti “Model”).

Narasumber III: Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum. (Alumnus SMANDO 1989, Guru Besar FH UGM)
“Terima kasih dulu boleh bersekolah di SMA ini, bagaimana nyamannya sekolah di sini”
Kata “penghebatan” dapat bermakna salah 1 dr: (1) biasa  menjadi hebat; (2) kurang hebat  hebat; atau (3) sekarang sudah hebat  menjadi bertambah hebat. Kemudian, apa definisi hebat, hakikat, parameter, dan tujuannya?
Sekolah sebagai system (berarti) juga harus memerhatikan substance, structure, dan culture- nya. Siapa pula yang menjadi stakeholder-nya? Pada umumnya kelemahan Lembaga Pendidikan ada pada data base-nya.
Analisis CIPOO atau bahkan CCIPOO (+ Content) juga memengaruhi strategi yang berbeda di masa lalu, sekarang, dan mendatang.

Donoharjo, 2 Februari 2023 Inisiator Sarasehan TRUBUS,

Drs. Ignas Suryadi Sw., S.E., M.Pd., M.M.

Lampiran: TOR dan 2 ppt narasumber