Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun.Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa, guru, staf, karyawan, danunsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa. Sangatlah tepat, himbauan yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama. Oleh karena itu suatu kebutuhan bagi sekolah untuk mecoba melaksanakan kegiatan Green School atau Adiwiyata. Adiwiyata, secara internasional disebut pula dengan Green School adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
SMA Negeri 1 Ngaglik pada tahun 2022 mendapat kesempatan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman untuk berlaga dalam lomba sekolah rintisan Adiwiyata tingkat Kabupaten Sleman. Pada kegiatan ini bukan kemenangan yang hendak dicapai, namun suasan sekolah yang lebih bersih dan sehat adalah tujuan yang utama, sekaligus sebagai upaya untuk menggaungkan gerakan budaya peduli lingkungan dikalangan masyarakat disekitar sekolah. Berbagai kegiatan dilaksanakan baik dilingkup sekolah maupun masyarakat.
Kegiatan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah diawali dengan memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan sekolah dan tanaman di sekolah . Kegiatan gotong-royong dilaksanakan pada setiap Jumat pagi dengan metode membagi siswa kedalam berbagai pokja yang dipimpin salah seorang guru atau karyawan sebagai pemimpin pokja kebersihan. Selain membersihkan lingkup sekolah, area seputar sekolah, termasuk lapangan Desa Donoharjo juga menjadi tujuan dalam menciptakan lingkungan yang hijau dan sehat. Para siswa dan bapak ibu guru serta karyawan bekerjasama dengan intensif demi tercapainya lingkungan sekolah yang nyaman.
Selain melaksanakan kegiatan kerjabakti, para siswa yang tergabung dalam kader adiwiyata SMAN 1 Ngaglik melaksanakan gerakan pengumpulan dan pemeliharaan tanaman. Hal ini bertujuan supaya sekolah lebih terlihat hijau sekaligus menghasilkan banyak oksigen bagi kesehatan pernafasan siswa. Hal ini juga berdasarkan fakta bahwa SMAN 1 Ngaglik berada ditepi jalan raya dan letaknya belum cukup luas untuk menampung 600 orang siswa. Siswa kelas XII diwajibkan membawa tanaman sayuran, kelas XI tanaman penyerap polusi udara sedangkan kelas X tanaman obat keluarga.
Selain membersihkan lingkungan fisik sekitar sekolah, berbagai program-program yang membudayakan sikap peduli lingkungan juga mulai diterapkan pada seluruh warga sekolah. Beberapa program itu antara lain sosialisasi pengelompokan sampah berdasarkan tiga kategori (plastik, kertas, dan organik) dan gerakan No Engine yang mendidik warga sekolah untuk peduli akan kebersihan udara dari polutan asap kendaraan bermotor.
Upaya lainnya adalah dengan melaksanakan kampaye konservasi energi pada masyarakat sekitar yakni dengan membagikan stiker berisi himbauan untuk mematikan alat-alat elektronik saat tidak digunakan. Kader adiwiyata SMAN 1 Ngaglik juga menyerahkan bibit pohon kepada warga sekitar sebagai perwujudan kampanye konservasi air. Semakin banyak pohon yang ditanam maka semakin banyak pula air bersih yang tersimpan di tanah melalui akar tanaman. Para siswa juga melakukan penanaman pohon di lingkup lapangan Desa Donoharjo sebagai perwujudan konservasi air dalam jangka panjang.