Saat ini, nilai etika dan budaya di berbagai kalangan, khususnya pada generasi muda mulai mengalami pergeseran. Pergeseran itu meliputi maraknya pergaulan bebas dan anacaman pornografi, kekerasan, dan kerusuhan yang berujung pada tindakan anarkis.

Disinilah tantangan semakin besar di masa sekarang. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah memiliki peran yang penting. Saat ini di sekolah, pendidikan karakter semakin digalakan. Hal itu menciptakan berbaga model/program penanaman karakter bagi peserta didik di lingkungan sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lain. Melalui pendidikan karakter diharapkan para generasi muda mampu memiliki pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian, tanggung jawab, kebenarian, keindahan, kebaikan, dan keimanan.

Banyak sekali program yang ditemukan untuk meningkatkan nilai karakter diri para peserta didik, salah satu program yang bisa diterapkan untuk menanamkan pendidikan karakter para peserta didik adalah membiasakan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Program ini merupakan kegiatan yang sederhana, namun memiliki peranan dalam pembentukan karakter peserta didik.

 

Untuk lebih jelasnya dapat kita uraikan tentang budaya 5S ini terdiri dari:

  1. Senyum

Senyum adalah gerak tawa tanpa suara yang tercermin pada bibir yang mengembang sedikit. Sering kita dengar bahwa senyum merupakan ibadah. Hal itu mungkin benar, karena saat kita tersenyum berarti kita dalam keadaan bahagia, maka secara tidak langsung kita sudah menyebarkan kebahagian dan aura positif kepada orang lain. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya sebelum melakukan kegiatan apapun kita awali dengan senyuman. Senyuman yang tulus menjadikan hubungan masing-masing individu menjadi lebih menyenangkan.

  1. Salam

Salam, adalah pernyataan hormat, selamat, sejahtera, damai, tentram. Yang digunakan untuk mengkomunikasikan rasa hormat kita atas kehadiran orang lain, sebagai bentuk rasa perhatian kita kepada orang tersebut. Salam yang kita lakukan dengan penuh ketulusan, maka akan mampu mencairkan suasana kaku yang ada di sekitar kita. Salam dalam hal ini bukan hanya berarti berjabat tangan saja, namun seperti mengucapkan salam menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Mengucapkan salam dan menjawab salam adalah salah satu amalan sholeh yang telah diajarkan. Hal itu memberi gambaran, bahwa kita telah menyapa dan mengajak orang lain bercakap-cakap. Dan tanpa kita sadari sebenarnya kita telah menunjukkan perhatian kita terhadap orang yang kita tegur dengan salam. Hal itu akan mempererat persaudaraan.

  1. Sapa

Sapa secara sederhana memiliki makna kata-kata untuk menegur. Maka, tegur sapa yang dilakukan dengan ramah yang kita ucapkan, membuat suasana menjadi akrab dan hangat. Saat kita menayapa seseorang, maka berarti kita menunjukkan perhatian, respon, dan simpati kita terhadap orang itu. Sehingga akan muncul rasa dihargai bagi orang yang sedang kita sapa. Hal itu, akan menjadikan kepercayaan diri orang yang kita sapa tadi semakin meningkat.

  1. Sopan

Sopan adalah rasa hormat, takzim, dan tertib menurut adab yang kita lakukan kepada orag lain. Sopan yang bisa kita lakukan adalah rasa hormat kita baik saat bicara, berjalan di depan orang yang lebih tua, atau bahkan saat kita berinteraksi dengan orang lain. Bukan hanya itu saja, sopan dalam berpakaian juga merupakan hal yang penting. Hal itu akan menumbuhkan rasa saling menghormati satu sama lain. Seseorang yang berkarakter dan memiliki etika adalah seseorang yang mampu berlaku sopan baik ucapan maupun perbuatan dimanapun dan kapanpun.

  1. Santun

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, santun memiliki pengertian sangat sopan, lemah lembut berbudi bahasa, penuh rasa belas kasihan, suka menolong, berakhlak mulia. Selain itu, santun juga memiliki makna tentang bagaimana kita mampu mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang santun kita akan membuat orang lain merasa dihargai. Tingkah laku yang halus, rasa belas kasih, dan suka menolong merupakan hal yang timbul karena terbiasa bertingkah santun kepada orang lain.